Jumat, 28 Februari 2014 | By: Sick6shit

ASEAN Economic Community 2015 Menggilas

Tahun 1997 para petinggi dari setiap negara anggota ASEAN mengadakan kegiatan rutin “ASEAN Summit” di Kuala Lumpur, Malaysia. Pertemuan kali ini membahas nasib masa depan negara-negara ASEAN, dimana para petinggi negara yang hadir saat itu berhasil merumuskan Visi ASEAN 2010. Dari rumusan tersebut terjadi dialog dan perdebatan yang sangat luar biasa antar para petinggi ASEAN hingga akhirnya terciptalah Visi ASEAN 2020 yang isinya adalah mewujudkan kawasan ASEAN yang stabil dan berdaya saing tinggi dengan pembangunan ekonomi yang merata, ditandai dengan penurunan tingkat kemiskinan dan perbedaan status sosial ekonomi. Dapat digaris bawahi bahwa dari visi tersebut mempunyai target untuk mengurangi serta menyelesaikan masalah kemiskinan di berbagai negara anggota ASEAN pada tahun 2020.
Tidak berhenti sampai disitu, pada tahun 2003 para petinggi ASEAN kembali mengadakan pertemuan di Bali untuk membahas dan menindak lanjuti kesepakatan Visi ASEAN 2020, yang kemudian menghasilkan “Bali Concord 2003”.Dalam pertemuan tersebut mereka sepakat untuk membentuk komunitas dari kesepuluh negara anggota ASEAN atau yang lebih dikenal dengan ASEAN Community. Dalam komunitas ini terdapat tiga bidang kerjasama utama yang akan dilaksanakan oleh para negara penghuni ASEAN, ketiga bidang itu antara lain adalah ASEAN Political Security Community, ASEAN Socio Cultural Community dan ASEAN Economic Community. Mengingat hal-hal yang direncanakan ini lebih baik dan juga memiliki peluang yang sangat besar dalam kemajuan negara ASEAN, maka para petinggi ASEAN sepakat bahwa pelaksanaan ASEAN Community akan dipercepat yaitu mulai berlaku pada tahun 2015 dengan mengusung slogan “One vision, one identity, one community”.

Khusus untuk ASEAN Economic Community 2015 atau yang biasa disingkat dengan AEC 2015, komunitas ini memiliki suatu acuan yang terbentuk pada tahun 2007 bernama “ASEAN Economic Community Blue Print”. Dalam ASEAN Economic Community Blue Print menyatakan bahwa seluruh negara ASEAN harus melaksanakan liberalisasi perdagangan barang, jasa, investasi dan tenaga kerja terampil secara bebas. Artinya tidak ada lagi sekat antar anggota negara ASEAN dalam melaksanakan liberalisasi perdagangan. ASEAN seolah terinspirasi dari kesuksesan China yang mengimplementasikan liberalisasi perdagangan, dimana dalam kurun waktu sepuluh tahun mereka berhasil mengentaskan 25 juta rakyatnya yang berada dibawah garis kemiskinan.
AEC 2015 = Bencana?
Liberalisasi perdagangan mempunyai konsekuensi pada tingkat persaingan yang semakin ketat dalam memperebutkan peluang dalam pasar AEC 2015.Bila industri kita tidak mampu bersaing di tataran ASEAN, maka AEC akan menjadi musibah. Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta berpotensi dibanjiri produk- produk negara lain di ASEAN atau bahkan dari luar ASEAN. Namun sebaliknya bila industri kita mampu bersaing dalam pasar AEC maka akan membawa berkah dan manfaat yang nyata bagi perekonomian nasional. Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam memanfaatkan pasar tunggal ASEAN adalah daya saing yang dimiliki Indonesia masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Menurut World Economic Forum (WEF), lembaga yang secara reguler mengukur The Global Competitiveness Index (GCI) menunjukkan peringkat daya saing Indonesia pada tahun 2012-2013 masih jauh di bawah Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand. Bahkan menurut laporan International Institute for Management Development (IMD), pada tahun 2013 daya saing Indonesia juga kalah dari Filipina.
Peringkat daya saing Indonesia yang relatif rendah tidak terlepas dari masih banyaknya permasalahan, baik pada tataran makro maupun mikro. Pada tataran makro yang masih merupakan permasalahan adalah penguatan koordinasi dan sinergitas kebijakan antara pusat dan daerah, penyempurnaan tata kelola birokrasi, pemberantasan korupsi, serta percepatan peningkatan pembangunan infrastruktur. Selaras dengan itu, pada tataran mikro ialah daya saing atau kapabilitas perusahaan dalam mengelola sumberdaya juga perlu ditingkatkan.

Lalu bagaimana nasib pengusaha lokal di ajang pasar bebas se-Asia Tenggara tersebut. Ibarat sebuah pertandingan sepak bola yang bukan hanya berbicara tentang persiapan untuk memenangkan pertandingan, tapi juga butuh kerjasama yang baik bagi sebuah tim. Kerjasama antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja ini sudah sepatutnya terjalin guna menghadapi pertandingan besar di AEC 2015, jika tidak ingin Indonesia babak belur dan dijadikan pasar oleh negara ASEAN lainnya.
Pemerintah harus bisa membenahi sejumlah hal utama seperti high cost economy dan kondisi infrastruktur demi kepentingan nasional. Pemerintah juga belum memberikan dukungan penuh kepada para pengusaha selain itu pemerintah belum memberikan kebijakan yang bisa meringankan pengusaha, baik pemberian insentif maupun besaran bea keluar untuk sejumlah komoditas ekspor.
Pemerintah boleh saja berbesar hati dan bangga dengan pertumbuhan industri yang terbilang terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, biaya logistik yang terlampau mahal serta buruknya infrastruktur membuat para pelaku usaha di Indonesia “nervous” menghadapi AEC 2015. Faktor penyebab mahalnya penanganan logistik itu terkait dengan pelayanan di pelabuhan yang tidak efisien, penanganan dokumen kepabeanan, maraknya pungutan liar, dan buruknya infrastruktur logistik di dalam negeri. Mahalnya ongkos logistik di Indonesia menjadi fokus bersama untuk dicarikan solusi dalam rangka menghadapi globalisasi sistem logistik di AEC 2015. Di Indonesia, biaya logistik rata-rata masih 16% dari  total  biaya produksi. Adapun normalnya maksimal hanya 9%-10%.
Pengintegrasian logistik ASEAN akan didukung dengan kebijakan liberalisasi logistik yang antara lain meliputi bidang usaha sea cargo handling (penanganan kargo laut), storage and warehousing (penyimpanan dan pergudangan), agen transportasi, jasa kurir, layanan paket, kepabeanan, broker kargo, inspeksi kargo, dan jasa dokumen transportasi. Waktu penyelesaian pengeluaran barang di pelabuhan Indonesia juga masih jauh lebih lama dibandingkan dengan beberapa negara di ASEAN. Dicontohkan sebagai berikut, waktu penanganan pengeluaran barang di pelabuhan Singapura rata-rata hanya 0,8 hari dan Malaysia 1,7 hari, sedangkan di pelabuhan Indonesia membutuhkan waktu hingga 3 hari untuk barang yang masuk kategori jalur hijau dan lebih dari 5 hari untuk jalur merah.
Infrastruktur fisik yang telah menjadi masalah di Republik ini selama 20 tahun juga jadi sebuah masalah yang kompleks dalam menghadapi AEC 2015. Jika distribusi sulit maka akan berimbas pada mahalnya harga suatu barang. Contohnya jeruk mandarin yang didatangkan langsung dari Tiongkok lebih murah daripada jeruk Kalimantan. Hal ini terjadi karena biaya transportasi dari Kalimantan ke Jawa lebih mahal dibanding dari China ke Jawa. Sama halnya seperti harga semen, misalnya harga semen di Papua lebih mahal 2 kali atau bahkan 3 kali lipat lebih tinggi dibanding harga semen di Jawa dengan alasan jarak pabrik yang jauh. Contoh lain dalam bidang pariwisata, biaya perjalanan dari Jakarta ke Bangkok lebih murah dibandingkan biaya perjalanan dari Jakarta ke Raja Ampat. Selain logistik dan infrastruktur, kelambanan birokrasi dan mahalnya izin usaha juga ikut ambil andil dalam gagalnya pengusaha Indonesia bersaing di AEC 2015.
Belum lagi masalah bagi para pekerja yang akan menghadapi kesepakatan ASEAN Free Trade Agreement akhir 2015 atau perdagangan bebas. Sebenarnya dari pelaku usaha bebas untuk memilih pekerja, tapi kebanyakan pekerja-pekerja yang memiliki keterampilan atau yang berada di level manajemen ke atas lebih terampil para pekerja asing dibanding pekerja lokal. Pemerintah harus turun tangan untuk menyelamatkan pekerja-pekerja tersebut dengan membuat sebuah lembaga sertifikasi profesi karena dalam masyarakat ekonomi ASEAN nantinya pekerja-pekerja yang diutamakan adalah pekerja yang memiliki sertifikat profesi. Mungkin sudah saatnya sekarang para pekerja keluar dari isu soal Upah Minimum Provinsi (UMP) atau Kehidupan Hidup Layak (KHL), tetapi sekarang lebih kepada program untuk meningkatkan produktivitas dan skill para pekerja agar bisa menghadapi ‘kenyataan’ di AEC 2015.
Bersama Raih AEC 2015
Indonesia merupakan negara heterogen dengan berbagai jenis suku, bahasa, dan  adat  istiadat yang terhampar dari Sabang sampai Merauke. Kita berharap terwujudnya komunitas masyarakat ekonomi ASEAN ini dapat membuka mata semua pihak sehingga terjadi suatu dialog antar sektor. Nantinya juga diharapkan saling melengkapi di antara para pemangku kepentingan sektor ekonomi di    negara-negara ASEAN. Misalnya infrastruktur, jika kita berbicara tentang infrastruktur, mungkin Indonesia masih sangat dinilai lemah dalam menghadapi AEC ini, namun pemerintah melalui Menteri Kordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengaku persiapan menghadapi AEC 2015 sudah bergulir sekitar 80% dan berharap mencapai 100% hingga akhir tahun ini. Persiapan tersebut meliputi pembenahan dan perbaikan infrastruktur, konektivitas antar daerah yang diharapkan bisa mendongkrak daya saing, dan pembenahan sistem distribusi barang agar lebih efisien. Senada seperti yang diutarakan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Mari Elka Pangestu mengutarakan akan dibangunnya beberapa bandara seperti proyek yang akan berjalan pembuatan bandara di Toraja (Sulawesi Selatan) dan Raja Ampat (Papua).
Jika kita mau ‘menampar’ pipi kita sendiri mungkin kita baru sadar sebenarnya Indonesia merupakan salah satu negara yang produktif. Dilihat dari faktor usia, sebagian besar penduduk Indonesia sekitar 70% merupakan usia produktif. Pada sisi ketenagakerjaan, kita memiliki 110 juta tenaga kerja. Namun, apakah sekarang ini kita sudah memanfaatkan jumlah itu dengan maksimal?
Kita harus mampu meningkatkan kepercayaan diri. Sebetulnya Indonesia diprediksi akan menjadi sebuah kekuatan tersendiri, apalagi dengan sumber daya alam yang begitu besar, maka akan sangat tidak masuk akal apabila kita tidak bisa berbuat sesuatu dengan hal tersebut. Melihat kondisi  ekonomi Indonesia yang stabil dan mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun belakangan ini, sebenarnya dapat disimpulkan mengenai kesiapan Indonesia dalam menyongsong AEC 2015 bisa dikatakan siap. Itu dapat dilihat dari keseriusan pemerintah dalam menangani berbagai masalah  pada  bidang  ekonomi,  baik itu masalah dalam negeri maupun luar negeri.
Indonesia juga telah berusaha untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. Kesenjangan antara pemerintah pusat dengan daerah lalu mengurangi kesenjangan antara pengusaha besar dengan usaha kecil dan menengah (UKM) serta peningkatan dalam beberapa sektor yang mungkin masih harus didorong untuk meningkatkan daya saing. AEC sebenarnya merupakan bentuk integrasi ekonomi yang sangat potensial di  kawasan ASEAN maupun di dunia. Barang, jasa, modal, dan investasi akan bergerak bebas di kawasan ini. Integrasi ekonomi regional memang suatu kecenderungan dan keharusan di era global saat ini.

Kita juga dituntut harus bisa memanfaatkan sumber daya alam melalui era industri kreatif. Ada tiga kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang agar SDM ini dapat bersaing dengan bangsa-bangsa di Asia tenggara. Ketiga hal itu adalah high tech, high concept dan high touch.
High tech adalah kemampuan untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi. Arus teknologi dapat menjadi keuntungan bagi seorang individu dalam mengembangkan dirinya, atau bahkan bisa menjadi bumerang apabila kita gagap teknologi. Dengan adanya teknologi, dunia dapat digenggam oleh tangan. Oleh sebab itu, mari kita belajar untuk dapat mempelajari teknologi yang berada disekeliling kita untuk dapat melihat arus informasi.
High concept adalah kemampuan yang harus dimiliki seseorang, untuk dapat menciptakan ide-ide kreatif. Disini ibaratnya seseorang dituntut agar bisa memiliki kemampuan dalam mengubah sampah menjadi emas. Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin dan segala sesuatu di dunia ini diciptakan Tuhan juga bukan tanpa manfaat. Kemampuan yang ketiga adalah high touch, ini adalah kemampuan dalam bidang social untuk dapat bekerja sama dengan orang lain.
Kita harus segera berkaca dan berbenah diri untuk menghadapi persaingan yang lebih kompetitif dan berkualitas global. Tidak sampai satu tahun lagi kita tiba di gerbang AEC 2015, kita sudah harus siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang agar tidak terbengong-bengong menyaksikan lalu-lalang tenaga asing di ‘rumah kita’, agar tidak menjadi ‘babu’ di rumah sendiri. Semoga seluruh masyarakat Indonesia ini bisa saling membantu dan sadar agar terwujud kehidupan ekonomi dan sosial yang layak.  

Mari bersama kita ucapkan “AEC 2015?...Siapa takut!!!!
readmore »»  
Jumat, 21 Februari 2014 | By: Sick6shit

Optimistis Bukan Takabur

Tidak bisa dipungkiri rasa optimis adalah sebuah langkah awal untuk menggapai kesuksesan kita. Tanpa adanya rasa optimis tersebut mustahil untuk kita bisa menciptakan langkah pertama kita dijalur kesuksesan yang akan dituju. Dari sebuah keoptimisan juga merupakan akar dari kita bisa berpikir positif dalam menggapai impian dan cita-cita kita.

Pernah suatu ketika saya jumpai sebuah perbincangan dua kawan saya, dimana si A dengan semangat yang ‘amat sangat membara’ menuangkan keoptimisannya dalam dia mencapai kesuksesan karirnya tapi kobaran semangat tersebut hanya ditanggapi datar oleh kawannya si B, “Gak usah takabur, nanti kalo gak kesampaian gila lho.”
Melihat dari dialog yang berimbas pada hancurnya mental si A tersebut mungkin bisa terlihat perbedaan yang tipis antara optimistis dan takabur khususnya bagi sebagian orang yang ‘mungkin’ belum akrab betul dengan apa yang namanya optimistis atau mungkin bisa saja malah si B ini sudah terlalu bersahabat dengan rasa trauma yang ditimbulkan dari rasa optimis itu sehingga menciptakan paradigma optimis itu awal dari sebuah ketakaburan.

Setipis Itukah Perbedaannya
Sebenarnya antara optimistis dan takabur itu memiliki jurang pemisah yang jelas, namun jika kita benar-benar bisa sadar dan bisa melihat jurang tersebut. Kita mulai dari pengharfiahan dua kata itu, optimistis itu sendiri merupakan harapan dalam cara orang menghadapi kehidupan. Optimistis adalah lawan pesimistis, yang merupakan gejala umum depresi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa arti optimistis ialah sifat yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal.
Optimistis merupakan doktrin hidup yang mengajarkan kita untuk meyakini adanya kehidupan yang lebih baik. Dengan optimistis pula berarti kita memiliki kecenderungan batin untuk merencanakan aksi, peristiwa atau hasil yang lebih baik. Jika ditarik kesimpulan mengenai optimistis itu maka, optimistis berarti kita meyakini adanya kehidupan yang lebih baik dan keyakinan itu kita gunakan untuk menjalankan aksi yang lebih baik guna meraih hasil yang lebih baik pula.
Bagaimana dengan takabur, takabur sendiri lebih identik dengan kesombongan seseorang atau lebih tepatnya sikap membanggakan diri, merasa dirinya lebih besar, lebih baik, lebih pandai, atau lebih kaya sehingga meremehkan orang lain, dengan kata lain orang yang ‘besar kepala’. Dalam kasus ini kita anggap optimis yang dimiliki si A sebagai sebuah kesombongan oleh si B, sehingga menganggap si A ini orang yang takabur.
Walaupun bisa dikatakan optimistis dan takabur sama-sama mengatakan sesuatu yang besar, namun perbedaanya terletak pada sejauh mana seseorang mengenal potensi dirinya sendiri. Dan hal ini juga sudah mulai terlihat dari cara penyampaian orang tersebut, orang yang optimistis akan menyampaikan dengan bijak, sementara orang yang takabur akan terkesan arogan ketika menyampaikan impiannya. Satu hal yang perlu kita ingat bahwa optimistis adalah separuh jalan menuju keberhasilan sementara takabur adalah separuh jalan menuju kegagalan.

Jangan Sampai Terkontaminasi
Sangat kentara perbedaan antara optimistis dan takabur, dimana yang satu lebih mengacu ke hal yang positif dan yang satu lagi lebih mengacu ke hal yang negatif. Lalu sekarang pertanyaannya bagaimana caranya agar hal positif yang sudah kita miliki ini tidak dipandang negatif bagi orang lain, dan juga agar kita yang memiliki sifat positif ini tidak berlebihan yang berdampak malah menjadi bumerang untuk diri kita sendiri.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kita harus bisa mengenali potensi diri kita, sejauh mana potensi yang kita miliki untuk mencapai goal yang akan kita tuju. Hati-hati dalam pengenalan potensi ini karena jika berlebihan maka akan lahirlah dengan apa yang dinamakan sombong atau takabur, begitu juga sebaliknya jika dalam proses pengenalan diri ini kita menilai terlalu kurang atas potensi yang kita miliki padahal kenyataannya potensi yang kita miliki cukup besar, maka akan tercipta lawan kata dari optimistis yaitu pesimistis.
 Menurut ahli psikologi dari Universitas Harvard dan juga pencetus teori Multiple Intelligence, Prof. Howard Gardner , ada 9 macam kecerdasan yang dimiliki oleh manusia, yaitu Kecerdasan verbal, kecerdasan matematis, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetis tubuh, kecerdasan spesial, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan linguistik. Setiap orang dibekali salah satu atau bahkan lebih atas kecerdasan tersebut secara menonjol. Dari kecerdasan tersebut maka munculah sebuah potensi diri.
Berani untuk mencoba adalah salah satu cara kita agar mengetahui potensi yang ada di diri kita. Jika kita takut mencoba maka kita tidak akan pernah memiliki pengalaman. Karena pengalamanlah yang akan ‘menampar’ kita agar sadar atas suatu bakat atau potensi yang terpendam pada diri kita. Potensi akan berkembang biak pada orang yang telah mengetahui kemampuanya dengan catatan orang itu berkeinginan kuat untuk mengembangkannya. Kita harus sadar bahwa di dunia ini tidak ada orang yang bodoh, tidak mampu, tidak berbakat, dan tidak berpotensi. Setiap orang merupakan emas yang mempunyai potensi besar yang terpendam pada diri sendiri. Hanya saja, banyak orang belum menyadari potensi tersebut. Potensi juga bisa berkembang maksimal melebihi perkiraan kita. Semua tergantung pada cara kita memandang potensi diri dan motivasi untuk mengembangkannya.
Selain itu kita juga harus memiliki pola pikir yang positif. Pertama dan yang paling utama kita harus bisa berpikir positif kepada Allah SWT, hal ini wajib dan harga mati. Arsitek terbaik ialah Allah SWT, sehebat apapun rencana kita tetap lebih hebat rencana-Nya. Percayalah akan hal itu, jika kita telah memiliki sifat optimis dan telah menjalani segala langkah kita dengan baik namun kita masih mengalami kegagalan jangan pernah anda terjatuh tanpa bisa bangkit kembali, apalagi sampai kita menyalahkan-Nya. Setiap apapun yang diciptakan Allah SWT pasti ada manfaatnya, begitu juga dengan kegagalan yang kita dapatkan pasti ada hikmahnya. Kalau sampai kita tidak percaya akan hal ini, maka akan ada sifat takabur kepada Allah SWT.

Kedua kita harus bisa berpikir positif pada diri sendiri karena setiap manusia dilahirkan sebagai pribadi yang unik. Sifat dan pribadi yang unik ini wajib kita jaga. Karena hal itu adalah potensi positif yang kita miliki dan juga modal dasar untuk mencapai keleluasaan langkah kita dalam menggapai target-target kesuksesan kita. Bagaimana mungkin orang lain akan menjunjung kita, kalau diri kita sendiri saja malah meremehkan dan ‘menina bobokan’ potensi positif yang kita miliki. Fakta berbicara, dari berjuta-juta sel sperma yang disemprotkan Ayah kita ternyata yang mampu menembus dinding telur Ibu kita dan dibuahi hanya satu. Itulah kita, ‘sang juara’ jadi tidak ada alasan untuk kita berpikir negatif terhadap diri kita sendiri. Karena kita adalah yang terbaik.
Yang ketiga ialah bisa berpikir positif pada orang lain. Ingat! orang lain itu manusia biasa yang sama seperti kita. Kita semua mempunyai kesalahan, kekhilafan, dan kealpaan. Yang tentu tidak dikehendaki oleh hati nuraninya. Pandanglah orang lain itu dari sisi positifnya dan juga menerima sisi negatifnya sebagai pembelajaran untuk kita. Meremehkan orang lain ialah bibit dari tumbuh suburnya benih kesombongan yang berbuah pada ketakaburan.
Terakhir miliki pikiran positif pada waktu dan keadaan. Setiap manusia punya jatah waktu yang sama. Sebanyak 86.400 detik sehari, tergantung mau digunakan untuk apa jatah waktu tersebut karena waktu itu tidak akan menggugat atas apa yang kita lakukan terhadap waktu yang kita miliki. Yang jelas, setiap detik hidup kita akan diminta pertanggungjawabannya kelak. Bagi mereka yang biasa mengisi waktunya dengan amal-amalan saleh/kebaikan dan berada dalam keimanan, maka ia akan memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Takabur atau sombong lebih kepada membandingkan diri kita dengan orang lain, tapi optimis justru sebaliknya. Optimis lebih menitikberatkan pada persamaan derajat antar manusia. Orang akan optimis jika dia merasa memiliki derajat yang sama dengan orang lain. Merasa memiliki derajat yang lebih tinggi dibanding orang lain justru akan menimbulkan sikap negatif bernama kesombongan.
Saat kita merasa bahwa kita memiliki kesamaan derajat dengan orang lain, maka kita pun bisa mendapatkan atau memiliki kehebatan seperti orang-orang hebat, karena tidak ada bedanya. Begitu juga, jika kita melihat orang lain yang tidak sehebat kita, maka kita akan paham dengan dua kemungkinan. Pertama orang tersebut bisa lebih hebat di bidang lain. Kedua orang tersebut hanya belum menampilkan diri dia apa adanya.
Percaya diri fokus pada keyakinan akan potensi yang diberikan Tuhan kepada manusia, kepada dirinya dan juga sama kepada orang lain. Bukti kehebatan potensi yang diberikan Tuhan bisa dilihat dari orang lain yang mampu mencapai pencapaian hebat, sementara potensinya sama dengan kita.

Optimistis Mampu Membunuh Pesimistis
Setelah optimistis kita sudah steril dari hal negatif selanjutnya kita harus terus memelihara optimistis ini agar tidak layu dan mati yang berakibat tumbuhnya akar pohon pesimistis. Pakar psikolog dari Jerman, Peter Lauster, dalam  Tes Kepribadian dia menjelaskan beberapa poin tentang bagaimana seseorang mampu membunuh rasa pesimisnya dengan optimistis.
Pertama, kalau kita semakin mengharapkan kegagalan maka semakin besar kemungkinannya untuk kita benar-benar ditimpa kegagalan sebagai akibat pengharapan kita yang negatif. Oleh karena itu, setiap saat selalu berfikir positif. Pengharapan dan optimisme itu mengundang keberhasilan.
Kedua cobalah mencari sesuatu yang positif walaupun dalam kegiatan yang tak menyenangkan. Dengan berbuat demikian kita akan meningkatkan apa yang hanya kelihatan sebagai kemungkinan kecil untuk berhasil, karena kita bertindak secara lebih optimis dan lebih dinamis. Poin ketiga adalah cobalah menerima kegagalan dengan rasa humor. Setiap orang yang punya rasa humor sanggup dengan mudah mengatasi suatu kejadian yang negatif, dan pesimisme timbul kalau kurang rasa humor
Yang keempat ialah jangan memikirkan persoalan kita terlalu dalam. Jangan, walaupun hanya dalam khayalan kita. arahkan semua kekuatan kita pada tindakan yang berhasil. Pada poin kelima adalah dalam situasi bagaimana pun juga cobalah mendapatkan sikap yang paling positif. Kita akan mendapatkan bahwa tidak lama akan sukses kecil di sana sini. Dan itu selanjutnya akan menghidupkan kepercayaan pada diri kita sendiri.
Keenam ialah jangan menggunakan pesimisme kita sebagai penyangga untuk melindungi kita dari kekecewaan yang mungkin terjadi. Ini adalah kelemahan yang harus kita perangi sampai habis. Poin ketujuh, kalau kita gagal memecahkan persoalan jangan dihiraukan berapa banyak kesalahan yang kita buat, tapi carilah solusi yang benar. Kesalahan hanya mematahkan semangat dan mengakibatkan turunnya kepercayaan.
Kedelapan adalah dalam waktu senggang cobalah kita menemui orang-orang yang optimis dan perhatikanlah tingkah laku mereka. kita akan mempelajari bagaimana mereka menanamkan sikap yang optimis. Dan lebih lagi secara tidak disadari api optimisme akan menyala dalam diri kita. Kesembilan, selalu ingat bahwa pesimisme bukanlah sifat bawaan. Seperti kebanyakan sifat manusia lainnya, pesimisme dapat dikurangi dan dirubah menjadi satu sikap yang baru yang bernama Optimisme. Yang terakhir ialah jika sikap optimisme mengakibatkan sukses, maka berilah penghargaan pada kenyataan bahwa karena optimismelah kita berhasil.
Gamblang sudah perbedaan antara optimistis dengan takabur. Dan juga sudah terpapar jelas bagaimana agar tidak terjadi percampuran dua perbedaan ini yang menciptakan stereotip untuk menilai ‘orang optimistis itu takabur’ atau ‘orang optimistis itu sombong’. Maka optimislah dalam mencapai semua impian kita dengan tetap berpikir positif dan berempati terhadap sesama, jika itu dapat dipraktekkan dengan baik maka bukan hanya kesuksesan dunia yang kita dapat tapi juga kesuksesan akhirat yang kekal akan kita raih. Terakhir saya hadiahkan sedikit kutipan yang ‘menyentil’ untuk mata dan pikiran kita.

A pessimist sees the difficulty in every opportunity; an optimist sees the opportunity in every difficulty.” ― Winston Churchill
readmore »»  
Rabu, 19 Februari 2014 | By: Sick6shit

Maldives Island

Di Indonesia biasa disebut dengan “Maladewa”, negara kepulauan yang terdiri dari kumpulan atol (suatu pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna) di Samudra Hindia ini menjadikan tempat yang layak untuk Anda berlibur, karena keindahannya serta nuansa romantisnya tempat ini yang cocok untuk tempat memadu cinta Anda dengan orang yang Anda sayangi. Negara ini sangat dikenal memiliki banyak pantai yang indah dan pemandangan bawah laut yang menarik sekitar 750.000 turis datang mengunjungi kepulauan ini pada tiap tahunnya.
Nama Maladewa sendiri mungkin berasal dari bahasa Sanskerta mālā (untaian/kalungan) dan dvīpa (pulau), atau Maala Divaina ("Untaian Pulau-pulau") dalam bahasa Sinhala. Orang Maladewa disebut Dhivehin. Istilah Dheeb/Deeb (Bahasa Dhivehi kuno, terkait dengan istilah Sanskerta dvīpa (yang artinya "pulau", dan Dhives (Dhivehin) yang berarti "orang pulau" (seperti halnya Maldivians).
Maladewa terletak di sebelah selatan-barat daya India, sekitar 700 km sebelah barat daya Sri Lanka. Negara ini merupakan negara dengan populasi dan luas wilayah terkecil di kawasan Asia. Tinggi rata-rata permukaan tanah di Maladewa adalah 1.5 meter di atas permukaan laut, hal ini menjadikannya negara dengan permukaan terendah di seluruh dunia.Puncak tertinggi Maladewa hanya 2.3 meter di atas permukaan laut sehingga negara ini juga dikenal sebagai negara yang memiliki puncak tertinggi paling rendah di dunia. Uniknya lagi Negara ini terdiri dari 99% laut dan 1% daratan, oleh sebab itu tidak heran jika Maldives Island begitu dominan dengan wisata lautnya.

Surga Yang Tertinggal
Maldives Island sering kali disebut sebagai surga yang tertinggal. Memang tidak mengherankan apabila banyak orang menyebut negara kepulauan ini dengan sebutan itu, karena negara kecil ini mempunyai pesona pantai yang begitu eksotis dan juga memiliki pemandangan bawah laut yang sangat indah.
Keindahan pantai Maldives Island tersebar di pulau-pulau karangnya. Pantai-pantai indah tersebut terbentang di 26 pulau karang yang berada di selatan India. Pulau-pulau karangnya yang terkenal di antaranya adalah Male, Meeru, Hinnavaru, Addu City, Kulhudhuffushi, dan Fuvahmulah. Jangan heran nanti jika suatu saat Anda bisa berkunjung ketempat ini suara bising kendaraan menjadi sesuatu yang langka disini, yang terdengar hanyalah suara deburan ombak yang menenangkan pikiran. Airnya sangat bersih, bening berwarna kebiruan saat diterpa cahaya matahari. Air lautnya tenang, tidak ganas, tidak ada ombak tinggi yang bergulung-gulung, mungkin karena tempatnya yang terhalang oleh atol. Pengalaman yang tak akan pernah Anda lupakan kala berenang di pantai pasir Maldives adalah banyaknya bayi ikan hiu yang ikut berenang di sela-sela kaki kita.
Selain keindahan pantai berpasir putih, pesona matahari terbit maupun tenggelam dapat Anda saksikan dari Maldives Island. Tentu tempat ini sangat cocok bagi Anda yang menginginkan saat-saat yang romantis bersama pasangan Anda. Sementara bagi Anda yang menyukai fotografi, pada tempat ini banyak kita jumpai objek pemotretan yang menggoda mata Anda.
Pemandangan bawah laut Maldives Island juga tak kalah menakjubkan, dengan suhu sekitar 25-30 derajat Celcius sangat ideal untuk melakukan diving, snorkeling, atau memancing. Airnya sangat bening, bahkan, di beberapa tempat, pemandangan dasar laut dapat terlihat dengan jelas. Barisan terumbu karang dengan ikan berwarna-warni, gua laut, Manta Ray, Eagle Ray, penyu, ikan Napoleon, lumba-lumba, oceanic white tip shark, hammerhead sharks, dan lainnya juga dapat ditemukan dengan mudah.
Sekali lagi kami katakan tak salah bila Maldives disebut sebagai surga yang tertinggal karena pantainya yang indah, pemandangan bawah lautnya yang eksotik, lokasinya yang “tersembunyi” di tengah lautan, biota lautnya yang melimpah dan terjaga. Ditambah lagi, fasilitas akomodasi yang memadai, Hilton, Fourseason, dan sebagainya telah ada di sini. Belum lagi resor-resor yang bertebaran di setiap pulaunya.
Bahkan Maldives Island saat ini tengah membangun sebuah pulau berbentuk bintang yang akan dinamakan Star Island. Pulau super mewah ini akan menjadi hotel konvensi terapung yang mewah setelah selesai nantinya. Star Island dirancang sedemikian rupa hingga hasil akhirnya nanti akan berbaur secara alami dengan pulau-pulau di sekitarnya. Pulau berbentuk bintang berwarna hijau ini seolah-olah menggambarkan Maldives Island yang ingin menaklukkan perubahan iklim. Hotel terapung ini rencananya akan menjadi lokasi utama konvensi perubahan iklim dan pengelolaan air berkelanjutan. Harga yang diajukan untuk menyewa sebuah bungalow di pulau ini pun tak main-main, yaitu mencapai milyaran rupiah.

Sarana transportasi paling mudah dari Indonesia ke Male adalah menggunakan pesawat terbang. Rute penerbangan menuju Kepulauan Maladewa dapat ditempuh dengan cara terbang menuju Kuala Lumpur terlebih dulu kemudian dilanjut dengan pesawat menuju Colombo (Sri Lanka). Sudah tersedia beberapa maskapai penerbangan di Indonesia yang membuka rute untuk penerbangan tersebut dengan harga tiket berkisar antara Rp 2.000.000-Rp 3.000.000 (PP) atau Rp 1.000.000 jika sedang promo. Dari Colombo (Sri Lanka) Anda dapat menggunakan pesawat Srilankan Airlines langsung menuju ibu kota Male, harganya berkisar Rp 2.000.000 (PP). Pada Februari 2014 Srilankan Airlines dikabarkan siap melayani penerbangan Jakarta-Male dengan tarif sekitar Rp. 7.000.000 (PP).
Bandara Maldives Island termasuk salah satu bandara yang paling unik di dunia, karena dikelilingi oleh Samudera Hindia. Di samping itu juga menawarkan pemandangan yang sangat unik, menarik dan indah dari Kepulauan Maladewa. Bandara Male atau Bandara Internasional Ibrahim Nasir yang terletak di Pulau Hulhule, di mana pulau ini merupakan salah satu dari 26 pulau karang Maladewa dengan jarak paling dekat ke ibu kota pulau Male.
Ancaman Global Warming di Surga
Maladewa bagai permata di Samudera Hindia. Keindahan baharinya luar biasa, menarik wisatawan dari berbagai belahan dunia. Tapi siapa sangka, negara kepulauan ini punya satu pulau yang dipenuhi sampah. Ratusan ribu wisatawan yang berkunjung ke Maladewa tiap tahunnya pastinya selalu meninggalkan kenang-kenangan berupa sampah di surga yang tertinggal ini.
Ada salah satu pulau di Maldives Island bernama Thilafushi atau biasa disebut juga “Pulau Sampah”. Selama bertahun-tahun pulau malang ini dipenuhi 330 ton sampah tiap harinya. Pulau sampah ini pun bertambah 1 meter persegi tiap 24 jam.
Padahal dulunya pulau ini memiliki pantai seperti layaknya pulau-pulau lain di Maldives Island. Ada sebuah laguna berair dangkal yang penuh karang. Semuanya berubah sejak pemerintah di Kota Male memutuskan untuk menggunakan Thilafushi sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di tahun 1992. Sejak saat itu pulau ini ramai kedatangan para pemulung atau pekerja industri yang diutus untuk mengumpulkan beberapa benda. Kapal-kapal barang datang silih berganti. Bahkan dulu, ada beberapa kapal yang membuang sampah langsung ke laut karena tak tahan dengan bau yang pekat. Pemerintah setempat pun langsung melarang pembuangan itu mulai 2011 lalu. Meski begitu, tetap saja polusi udara dan air sepertinya sangat sulit untuk dihentikan.

Dari masalah sampah yang menyebabkan polusi yang bisa merusak terumbu karang ini menjadi alasan yang cukup kuat untuk memvonis negara kepulauan ini akan punah, bahkan beberapa ilmuwan pun mengatakan tidak sampai 50 tahun kedepan, surga yang tertinggal ini akan tenggelam. Bencana tsunami juga dikhawatirkan mengancam keberadaan pulau yang mengagumkan ini. Saat terjadinya tsunami di Aceh pada 2004 silam, kawasan Maldives Island pun tak luput dari amukan alam tersebut.
Jika menilik dari luas Maldives Island sendiri yang hanya sekitar 300 kilometer persegi  dengan ketinggian rata 1.5 meter dan dataran paling tinggi hanya 2.3 meter diatas permukaan laut, menambah besar peluang akan tenggelamnya kepulauan ini dangan adanya ancaman air laut yang bertambah naik setiap tahunnya akibat pemanasan global.

Sebenarnya Ketinggian seperti itu menyebabkan kekhawatiran tersendiri bagi pengembang pariwisata Maldives Island. Namun, walaupun bayang bayang ancaman kenaikan air laut selalu menghantui, hal tersebut tidak menyurutkan minat para wisatawan dunia untuk berkunjung ke salah satu tempat wisata terindah di dunia ini. Banyak artis dunia, publik figur, maupun masyarakat umum yang menjadikan kepulauan ini sebagai tempat wisata favorit untuk liburan. Layak dikunjungi sebelum surga ini benar-benar hilang.
readmore »»  

Motivator Itu Bernama Cinta

Bulan kedua di awal tahun 2014, yaitu bulan februari yang sangat identik dengan kasih sayang serta cinta karena pada bulan ini terdapat peringatan yang biasa disebut dengan Valentine’s Day. Sebenarnya perayaan Valentine’s Day yang jatuh pada 14 Februari ini masih belum jelas asal-usulnya, karena terdapat beberapa versi yang menceritakan awal mula kisah perayaan hari tersebut. Dari beberapa versi yang ada, mungkin yang paling mendekati, dimana hari tersebut diidentikan dengan cinta dan kasih sayang adalah kisah tentang seorang pendeta yang bernama St. Valentine pada  masa Romawi kuno di bawah pemerintahan Kaisar Claudius. Karena hanya pada versi ini kita menemukan cerita yang nyerempet soal cintanya.
Konon diceritakan pada 14 Februari 269 M meninggallah seorang Pendeta Kristen yang juga dikenal sebagai tabib (dokter) yang dermawan bernama Santo Valentine. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya. Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tidak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, maka mereka dengan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya. St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai Pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara diam-diam. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Sejak kematian Valentine (14 februari), kisahnya menyebar dan meluas, hingga tidak satu pelosok pun di daerah Roma yang tak mendengar kisah hidup dan kematiannya. Kakek dan nenek mendongengkan cerita Santo Valentine pada anak dan cucunya sampai pada tingkat pengkultusan.

Sindrom Positif Jatuh Cinta
Setelah kita mereview tentang asal-usul hari Valentine yang menjadikan bulan Februari sebagai bulannya cinta (padahal setiap haripun pada diri kita penuh dengan cinta), sekarang kita mulai membahas arti pentingnya cinta dikehidupan kita. Sama halnya seperti terciptanya banyak macam versi tentang legenda yang menceritakan lahirnya hari valentine. Pengharfiahan cinta pun juga beragam, tapi yang menurut saya paling mendekati ialah sebuah aksi ataupun kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut.
Dalam pengertian tersebut objeknya adalah manusia, jadi cinta manusia terhadap manusia lainnya, lebih spesifiknya lagi cinta terhadap satu manusia dengan manusia lainnya yang menjadi lawan jenisnya. Awal terjadi proses ini sendiri biasa disebut dengan “jatuh cinta”, dimana terjadinya sebuah pengalaman ajaib yang terjadi antara dua insan manusia. Penggunaan istilah “jatuh” menyiratkan bahwa proses ini dalam berbagai cara adalah tak terelakkan, tak terkendali, berisiko, tak dapat diubah, dan menempatkan dua insan tersebut dalam keadaan kerentanan. Sama seperti istilah “jatuh” dalam kata “jatuh sakit” atau “jatuh dalam perangkap”. Istilah ini umumnya digunakan untuk menggambarkan suatu hal (cinta) yang kuat.
Saat manusia sedang mengalami fase jatuh cinta ini, kebanyakan hidup mereka semakin bermakna dan bertambah indah yang secara tidak langsung melahirkan sindrom yang positif untuk membangun semangat serta motivasi pada diri orang yang sedang jatuh cinta. Dari mulai mereka semakin giat bekerja hingga giat beribadah, karena kebanyakan dari mereka yang sedang jatuh cinta ingin terus menunjukan bahwa diri mereka adalah yang terbaik bagi pasangannya. Maka terjadilah semangat baru yang mungkin saja belum pernah ia temui sebelumnya sepanjang hidupnya.
Walau terkadang juga kita temui efek yang negatif dari hasil produksi cinta ini, ada juga orang yang semakin malas-malasan karena pikiran orang tersebut hanya tertuju kepada orang yang sedang dia cintai. Bahkan orang yang sedang jatuh cintapun tanpa asupan makanan, akan terasa mengenyangkan. Padahal hal ini bisa berakibat buruk terhadap kesehatannya dan membuat orang tersebut tidak produktif dalam menjalani aktifitas kesehariannya.
Sadar atau tidak, terima atau tidak, percaya atau tidak sekalipun, dari yang namanya cinta seseorang bisa mengembangkan dirinya. Ada sebuah cerita yang pernah saya alami.  Seorang teman pria di kantor saya yang semulanya adalah seorang yang pendiam dan suka menunda pekerjaan tiba-tiba berubah menjadi seorang yang periang, tekun dan serius. Lalu saya mencoba iseng menginvestigasi fenomena perubahan teman saya tersebut, dan usut punya usut ternyata teman saya tersebut sedang "mengincar" wanita idamannya di kantor.
Strategi yang dilakukan untuk menarik perhatian wanita itu adalah dengan menjadi sosok yang berbeda dari sebelumnya. Dan  perubahan terjadi secara alami. Dalam masa tiga bulan “pengincaran”, teman saya itu sudah dua kali dikandidatkan sebagai staf dengan nilai terbaik, padahal belum pacaran dengan wanita tersebut lho!. Bayangkan, betapa ajaibnya sebuah perasaan jatuh cinta itu. Jika saja teman saya itu jatuh cinta dalam waktu enam bulan kedepan, saya juga sulit membayangkan akan jadi seperti apa posisi dia nantinya.
Menurut Professor Arthur Aron, seorang profesor dari Psychologist York University  yang telah meneliti dinamika orang yang sedang mengalami jatuh cinta mengatakan bahwa motivasi utama kita sebagai umat manusia adalah mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan serta keefektifan dalam hidup. Salah satu caranya untuk mencapainya adalah melalui hubungan kita dengan orang lain.
Lebih lanjut menurut Aron, teori pengembangan diri ini menjadi pemicu seseorang mengalami proses jatuh cinta. Biasanya, kita jatuh cinta dengan seseorang yang menarik dan cocok menurut kita, dan juga seseorang yang memiliki ketertarikan yang sama dengan kita. Hal inilah yang membentuk situasi dimana ada kesempatan untuk membuka pintu pengembangan diri tadi. Faktanya, orang yang ta jatuh cinta atau orang yang saling mencintai biasanya menawarkan kesempatan baru, memberi pengalaman dan cerita baru, dan bila ini terus berlanjut menawarkan kesempatan untuk menjalani hubungan jangka panjang atau pernikahan.
Betapa uniknya salah satu anugerah dari Sang Pencipta ini. Dari sebuah perasaan yang tidak direncanakan hingga akhirnya memaksa kita untuk merencanakan “target” busur cinta kita dan menyusun strategi untuk bagaimana caranya agar bisa busur ini mengenai sasaran dan membuat sang target pun lemas tak berdaya dalam buaian racun busur cinta tersebut.
Pengembangan diri kita sudah dapat terlihat dari sini, mungkin yang tadinya kita tidak terbiasa giat dalam mencapai sebuah target. Sekarang hukumnya berubah menjadi wajib untuk giat dalam mengejar target tersebut. Pada proses giatnya seseorang disini secara paralel menyeret dirinya menjadi lebih baik, seperti pada cerita saya diatas ada perubahan yang sangat signifikan sehingga menjadikan dia menjadi sosok yang lebih baik dari hari kemarin.
Itu baru saat proses jatuh cintanya sesorang,saat baru satu pihak berusaha menjadi perhatian bagi sang idaman hatinya belum lagi saat sudah terjadinya hubungan cinta antara dua insan manusia. Saat terjadinya hubungan cinta terjadi two ways communication, dimana kedua anak manusia yang dirundung cinta ini sudah saling berinteraksi dalam teduhnya atap cinta mereka. Fakta berbicara, kebanyakan dari pasangan yang sedang mesra-mesranya memadu asmara, akan saling mengoreksi diri baik itu bertujuan untuk menjaga perasaan pasangannya ataupun perasaan dengan orang disekitarnya.
Lagi-lagi kita secara tidak sadar kita di motivasi oleh cinta agar kita bisa menjadi manusia yang lebih baik, walau lebih tepatnya yang memotivasi kita adalah pasangan kita sendiri tapi hal tersebut ada berdasarkan rasa cinta itu sendiri. Semakin dalam pasangan itu terjerumus dalam lubang cinta maka bisa saja semakin deras juga arus motivasi pengembangan diri itu ada, bukan hal yang mustahil kan?.
Berlebihan Itu Tidak Baik
Jatuh cinta ternyata mendatangkan manfaat positif bagi mereka yang merasakannya, tapi bukan berarti saya menganjurkan Anda untuk banyak-banyak jatuh cinta. Karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, tidak terkecuali juga dalam cinta. Kenyataannya, efek jatuh cinta tidak jarang berlebih dan membuat seseorang tidak dapat mengendalikan dirinya. Jatuh cinta berlebih membuat Anda tidak bisa membedakan mana yang cinta secara tulus atau obsesi belaka. Jatuh cinta berlebih juga membuat Anda kehilangan diri sendiri demi pasangan.  Berikut ciri-ciri orang yang berlebihan dalam mencintai pasangannya :

Yang pertama ialah, selalu meminta maaf ke pasangan kita. Meminta maaf itu memang baik, dengan asumsi bahwa Anda memang bersalah dan berbuat sesuatu yang menyakiti hatinya. Tetapi bila Anda selalu meminta maaf pada semua masalah yang terjadi bahkan yang jelas-jelas adalah salah pasangan, ini tanda bahwa Anda takut hubungan berakhir dengan cara yang salah. Sering meminta maaf justru membuat pasangan meremehkan dan tidak menghargai Anda.
Selanjutnya adalah melupakan orang lain yang mencintai Anda. Ada banyak orang yang mencintai Anda selain pasangan Anda. Sayangnya, wanita atau pria yang terlalu mencintai pasangannya hanya akan fokus pada pasangan yang dia cintai. Wanita atau pria ini akan lupa cara memanjakan diri sendiri, lupa bahwa ada banyak orang yang mencintainya dan hanya fokus untuk membahagiakan pasangan. Ini bukan hal yang baik, karena Anda juga membutuhkan masukan dan cinta dari orang lain selain pasangan Anda, misalnya pihak keluarga.
Ciri berikutnya ialah sulit untuk menolak. Orang yang jatuh cinta sering sungkan menolak walaupun itu bertentangan dengan keinginan atau kata hatinya. Jika Anda susah menolak atau susah berkata tidak pada apapun keinginan pasangan Anda, itu merupakan sinyalemen buruk. Karena ini akan membuat Anda tidak dapat menunjukkan pemikiran dan kepribadian yang sebenarnya. Tegas pada diri sendiri itu penting, tidak selamanya menolak dan berkata tidak itu buruk.
Berubah sangat banyak demi pasangan Anda merupakan ciri selanjutnya jika Anda berlebihan dalam mencintai pasangan Anda. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam menjalin hubungan, akan ada beberapa penyesuaian, tetapi penyesuaian ini tidak akan mengubah diri Anda. Jika dia sangat banyak menuntut agar Anda berubah seperti keinginannya, hingga akhirnya Anda tidak lagi mengenal siapa diri Anda dan apa keinginan Anda. Mencintai adalah belajar menerima dan saling melengkapi, bukan saling mengubah hanya untuk keegoisan diri sendiri.
Yang terakhir adalah bersedia tersiksa baik fisik atau verbal. Banyak wanita ataupun pria tidak sadar jika dia disakiti secara fisik dan verbal oleh pasangan yang dia cintai. Biasanya mereka bertahan dengan keyakinan bahwa si pasangannya akan berubah lebih lembut karena cinta, tetapi ini sangat jarang berhasil. Cinta seharusnya menciptakan sebuah perdamaian melainkan bukan malah timbul pertikaian apalagi hingga kekerasan.
Semoga Anda tidak termasuk kedalam ciri-ciri seperti yang saya sebutkan diatas, karena pastinya berimbas buruk pada diri Anda sendiri. Yang ada bukan pengembangan diri malah kemerosotan diri dan tidak mustahil image Anda menjadi buruk di hadapan orang banyak.
Selalu ada kegilaan dalam cinta, tetapi juga selalu ada alasan dalam kegilaan. Memang cinta itu gila tapi kita juga harus punya alasan yang baik untuk sebuah kegilaan tersebut, bukan berarti kita terlalu bodoh untuk menjalankan cinta yang gila dalam artian merugikan diri kita sendiri apalagi hingga merugikan orang lain. So, tetap control diri Anda agar cinta yang hadir dalam diri Anda menjadi motivator yang baik bagi Anda sendiri.

Terakhir saya sempilkan kutipan dari seorang novelis dari Amerika Nicholas Sparks, THE GREATER THE LOVE, THE GREATER THE TRAGEDY WHEN IT'S OVER”. Apakah Anda siap untuk menghadapi tragedi tersebut?.                
readmore »»  

Mari Renungkan Baru Dirayakan

Tulisan ini benar-benar terlambat jauh dari momentumnya sendiri, terlambatnya postingan ini sendiri karena saya lupa password blog ini (pelupa merupakan sahabat akrab saya, jadi harap maklum). Angka 2013 di kalender kita akan segera  berganti, beralih menjadi angka 2014. Peristiwa pergantian “Angka Tahun” ini biasa disebut dengan perayaan tahun baru, yang identik diisi dengan terompet, kembang api, hura-hura, dan berbagai macam kebisingan plus kemeriahannya.
Berapa banyak uang dalam semalam kita kucurkan untuk sebuah perayaan dan kesia-siaan, padahal saat pesta itu dimulai jutaan mulut yang menganga karena kelaparan. Inilah kesenangan sesaat yang menjadi budaya dan terus dibudidayakan. Kesenangan setiap orang bukanlah hak kita untuk membatasi dan juga membiarkan, dan memang tidak semua orang harus peduli terhadap penderitaan orang-orang yang termiskinkan karena kesenangan dan kemiskinan juga bukanlah pilihan. Betapa kita terpedaya oleh kesenangan yang tidak membuat kita senang tapi tetap saja kita senang untuk melakukan dan menganggap “itulah hidup,” padahal hidup juga harus kita yang menjalankan sekali pun kehendak Tuhan tidak bisa diabaikan.

Tidak ada salahnya jika kita ingin larut berbaur dalam perayaan yang datang setahun sekali ini, dan tidak ada salahnya juga jika kita tidak ikut ambil andil dalam pesta pora massal tersebut, dan sekali lagi kita bicara soal hak karena pilihan itu merupakan hak setiap manusia. Mungkin sebagian besar dari mereka yang ikut merayakan pesta tersebut sebenarnya tidak tahu apa tujuan mereka merayakannya, tapi kalau mereka ditanya soal rencana mereka di tahun yang baru ini kita yakin sebagian besar dari mereka akan bisa memberikan segudang rentetan harapan mereka yang sebenarnya intinya perubahan menjadi yang lebih baik.
Kita hanya melaksanakan apa yang sudah menjadi kebiasaan, padahal kebiasaan itu bisa saja tidak kita praktekan, hanya kitalah yang tahu itu baik atau buruk untuk dilakukan tapi tetap saja kita memilih untuk melakukan sekali pun dalam sehari-hari sulit untuk mencari makan untuk berpesta dan melupakan keadaan.
Semangat Perubahan Diri
Terlepas dari gemuruh letupan pesta tahun baru itu sendiri dengaan segala polemik mengenai perayaannya, ada baiknya untuk kita merenung sejenak, menyembunyikan diri kita di antara pesta pora perayaan yang dapat menciptakan kesenjangan, kebohongan dan pelarian dari segala macam masalah yang saat ini kita hadapi.
Siapa diri kita sekarang tidak penting, yang penting kita mau menjadi siapa dengan pribadi yang bagaimana pada tahun baru ini. Siapa orang tua kita tidak penting, yang penting kita mau menjadi anak yang bagaimana. Masa lalu tidak terlalu penting, yang penting hari ini dan esok. Bagaimana orang memandang kita tidak penting, yang penting bagaimana kita memandang orang dan bagaimana kita memandang diri kita sendiri, serta berbagai macam pertanyaan lainnya yang teramat layak untuk kita pertanyakan. Karena siapapun orangnya di tahun yang baru ini pasti ingin mendapatkan apa yang belum didapatkan di tahun ini serta memperbaiki apa yang telah didapatkan di tahun ini.
Seberapa besar kepercayaan orang ditentukan oleh berapa besar kejujuran dan kredibilitas kita. Buah yang bagaimana yang akan kita petik ditentukan oleh bagaimana kita menanam, bagaimana sekarang kita berproses inilah yang akan menentukan hasil akhir dari semuanya. Jangan kita mengharapkan orang lain atau pasangan kita untuk berubah jika kita sendiri belum mau berubah baik itu sikap,kata-kata, pola pikir, egoism, dan sebagainya.
Sukses tidak selalu diukur dengan harta atau popularitas. Sukses juga bertolak ukur dengan “Kesehatan Mental”. Maka buang sikap iri, sombong, serakah, benci, menganggap rendah orang lain, dan lainnya di tahun yang baru ini.
Dalam hidup ada tiga hal yang tidak bisa kembali yaitu waktu. Setiap detik waktu adalah sesuatu yang sangat berharga sekali. Kita memang belum menyadarinya sekarang tetapi percayalah bahwa satu kebaikan akan sangat berharga nanti. Jadi selagi ada waktu dan kesempatan berbuatlah untuk bekal kita nanti.
Lalu yang kedua adalah kenangan, kenangan itu tidak akan pernah kembali namun adakalanya sungguh sulit terlupakan, kenangan itu terkadang bisa berupa penyesalan, terkadang bisa berupa kesedihan, dan terkadang bisa pula merupakan keindahan. Jadi buatlah kenangan yang indah mulai hari ini.
Dan yang ketiga adalah kesempatan, ada nasehat lawas yang sangat terkenal yaitu “kesempatan tidak datang dua kali”, walau terkadang kesempatan itu bisa datang hingga berkali-kali, tapi peluang untuk datangnya kesempatan kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya sangat kecil. So, jika ada peluang yang lebih besar kenapa kita harus gambling demi peluang yang lebih kecil bahkan bisa saja sebenarnya peluang itu memang tidak akan datang sama sekali. Maka mulai dari sekarang mari sama-sama kita manfaatkan sebaik mungkin ketiga hal yang tidak akan bisa kembali itu.
Perubahan memang harus ada tetapi bukan berarti perubahan itu harus mengorbankan apa yang telah kita miliki, tiga hal yang tidak boleh dikorbankan pertama ialah harapan. Harapan adalah energi, energi adalah sebuah kekuatan. Orang yang tidak memiliki harapan disebut orang yang putus asa. Bila seseorang sudah putus asa,maka tidak ada lagi yang bisa menolongnya. Harapan yang memiliki kekuatan yang dahsyat disebut cita cita. Hasrat hati untuk meraih cita citanya membuat orang mampu bertahan untuk hidup dalam kemiskinan dan penderitaan. Kerinduan untuk menjadikan cita cita atau impian,menjadikan seseorang tabah dalam menghadapi segala masalah kehidupan. Karena memiliki keyakinan,bahwa suatu waktu impiannya akan menjadi kenyataan.
Tetapi antara cita cita dan terwujudnya harapan tersebut menjadi kenyataan, terdapat jarak atau rentang waktu,yang terkadang bisa singkat,bisa juga memakan waktu yang panjang. Tergantung seberapa besar hasrat hati dan usaha untuk merealisasikannya.
Tidak ada cita cita yang dapat dicapai dengan berpangku tangan atau bermalas malasan, mustahil mewujudkan sebuah impian ,hanya dengan merenung dan melamun. Untuk segala sesuatu yang ingin dicapai,selalu ada harga yang harus dibayar. Baik dalam bentuk kerja keras, pengorbanan perasaan ,maupun kegagalan kegagalan. Oleh karena itu untuk meraih sebuah cita cita atau impian,maka setiap orang harus siap untuk menerima kegagalan. Karena kegagalan jembatan untuk sampai kepada tujuan yang ingin kita capai.
Kedua adalah keikhlasan. Alkisah ada seorang anak lelaki miskin yang kelaparan dan tidak memiliki uang untuk membeli makanan ataupun minuman. Akhirnya, dia pun nekat mengetuk pintu sebuah rumah untuk meminta makanan. Namun keberaniannya lenyap saat pintu dibuka oleh seorang gadis muda.
"Bolehkah saya meminta segelas air?," pinta anak lelaki itu. Dia urung meminta makanan. Tapi sang gadis tahu bahwa anak ini pasti lapar. Maka, ia membawa segelas besar susu."Berapa harga segelas susu ini?," tanya anak lelaki itu. "Ibu mengajarkan kepada saya untuk jangan meminta bayaran atas perbuatan baik kami," jawab si gadis. “Aku berterima kasih dari hati yang paling dalam," balas anak lelaki itu setelah menghabiskan susu tersebut.

Belasan tahun berlalu. Gadis itu tumbuh menjadi wanita dewasa. Suatu hari dia didiagnosa mempunyai penyakit kronis. Dokter di kota kecilnya angkat tangan. Gadis malang itu pun dibawa ke kota besar di mana terdapat dokter spesialis. Dokter terkenal di rumah sakit itu dipanggil untuk memeriksanya. Saat mendengar nama kota asal wanita itu terbersit pancaran aneh di mata sang dokter. Bergegas ia turun dari kantornya menuju kamar wanita tersebut. Seketika dia mengenali wanita itu.
Setelah melalui perjuangan panjang akhirnya wanita itu berhasil disembuhkan. Menjelang kepulangannya, wanita itu pun menerima amplop berisi tagihan rumah sakit. Sesaat, wajahnya nampak pucat ketakutan karena dia yakin tidak akan mampu membayar. Meski dicicil seumur hidup sekalipun. Tangannya gemetar ia membuka amplop itu. Di pojok atas tagihan itu dia menemukan sebuah catatan: “TELAH DIBAYAR LUNAS DENGAN SEGELAS SUSU” ditandatangani oleh anak lelaki miskin tersebut.
Biarkan keikhlasan ada terus pada diri kita. Karena, pada akhirnya buah kebaikan akan selalu mengikuti kita. We will harvest what we plant.
Hal terakhir yang tidak boleh hilang ialah semangat. Setiap diri kita mampu untuk memotivasi diri dalam menjalankan apa pun pada kegiatan keseharian kita. Motivasi diri inilah yang membuat kita hidup penuh semangat.  Untuk memiliki semangat hidup yang luar biasa miliki tiga hal dalam hidup kita. Tiga hal itu adalah impian, berpikir positif, dan tekad. Antara impian, berpikir positif, dan tekad, sangatlah berkaitan erat satu-sama lainnya.
Yakinlah setiap diri kita memiliki impian, hanya saja setiap diri kita tahu bahwa memiliki impian saja tidak cukup, perlu yang namanya tekad untuk mewujudkannya. Untuk membangun tekad inilah kita perlu berpikir positif. Karena tekad diri kita akan terbangun ketika kita mampu untuk berpikir positif.
Ada tiga langkah sederhana yang perlu kita lakukan sekarang juga. Pertama, bangun kembali impian Anda. Tanyakan kepada diri Anda pertanyaan berikut ini secara berurutan dan jawablah sejujur-jujurnya.
Kedua, berpikir positif setiap bangun tidur, ucapkan puji syukur dengan sepenuh hati  kepada Tuhan dan niatkan diri kita untuk melakukan apa saja dengan penuh semangat dan berpikir positif. Apa pun yang terjadi dalam sehari-hari, pasti ada hikmah positif di balik peristiwa ini. Dan peristiwa ini pasti akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik dan bijaksana.
Ketiga, bertekadlah untuk mewujudkannya. Yang dimaksud tekad di sini adalah melakukan apa yang kita impikan dan apa yang kita niatkan. Untuk mewujudkan impian, kita harus mempunyai tekad untuk mewujudkannya. Itulah sebabnya mulai sekarang setiap kali kita meniatkan sesuatu, khususnya hal yang paling sederhana, lakukanlah. Apa pun kondisinya, lakukan apa yang telah kita niatkan.
Jangan sampai semua hal yang tidak akan kembali nantinya akan anda sesali di hari esok, jangan biarkan juga tekad perubahan kita menjadi sosok yang lebih baik dan sukses mengorbankan hal-hal yang seharusnya tidak perlu kita korbankan..
Bagaimana bila kita mengubah sudut pandang kita di akhir tahun ini, sedikit saja. Tak perlu seratus delapan puluh derajat, cukup bergeser nol koma sekian saja tapi dengan menghasilkan efek yang besar. Untuk melihat beragam peristiwa setahun ini dan memberikan pemaknaan yang berbeda dari yang sudah kita berikan sebelumnya. Renungi dengan baik-baik apa yang seharusnya kita perlu perbaiki dari peristiwa di tahun 2013 ini dan buat rencana untuk tercapainya target yang sudah dicanangkan di tahun 2014.
Sudah seberapa berarti kita di 2013 ini?. Sudah seberapa optimis keyakinan kita pada tahun 2014 nanti?. Apa yang kita pikirkan itu pulalah yang akan kita hadapi dan terima. Mari kita renungi untuk diri kita sendiri lalu kita rayakan semangat perubahan itu.
Pada akhirnya, saya mengucapkan Selamat Tahun Baru 2014 (walaupun telatnya keterlaluan). Semoga kita semua selalu dilimpahi rahmat dan hidayat oleh Allah SWT, serta kesuksesesan selalu menyertai kita semua. Amin ya robal alamin 
readmore »»