Rabu, 19 Februari 2014 | By: Sick6shit

Mari Renungkan Baru Dirayakan

Tulisan ini benar-benar terlambat jauh dari momentumnya sendiri, terlambatnya postingan ini sendiri karena saya lupa password blog ini (pelupa merupakan sahabat akrab saya, jadi harap maklum). Angka 2013 di kalender kita akan segera  berganti, beralih menjadi angka 2014. Peristiwa pergantian “Angka Tahun” ini biasa disebut dengan perayaan tahun baru, yang identik diisi dengan terompet, kembang api, hura-hura, dan berbagai macam kebisingan plus kemeriahannya.
Berapa banyak uang dalam semalam kita kucurkan untuk sebuah perayaan dan kesia-siaan, padahal saat pesta itu dimulai jutaan mulut yang menganga karena kelaparan. Inilah kesenangan sesaat yang menjadi budaya dan terus dibudidayakan. Kesenangan setiap orang bukanlah hak kita untuk membatasi dan juga membiarkan, dan memang tidak semua orang harus peduli terhadap penderitaan orang-orang yang termiskinkan karena kesenangan dan kemiskinan juga bukanlah pilihan. Betapa kita terpedaya oleh kesenangan yang tidak membuat kita senang tapi tetap saja kita senang untuk melakukan dan menganggap “itulah hidup,” padahal hidup juga harus kita yang menjalankan sekali pun kehendak Tuhan tidak bisa diabaikan.

Tidak ada salahnya jika kita ingin larut berbaur dalam perayaan yang datang setahun sekali ini, dan tidak ada salahnya juga jika kita tidak ikut ambil andil dalam pesta pora massal tersebut, dan sekali lagi kita bicara soal hak karena pilihan itu merupakan hak setiap manusia. Mungkin sebagian besar dari mereka yang ikut merayakan pesta tersebut sebenarnya tidak tahu apa tujuan mereka merayakannya, tapi kalau mereka ditanya soal rencana mereka di tahun yang baru ini kita yakin sebagian besar dari mereka akan bisa memberikan segudang rentetan harapan mereka yang sebenarnya intinya perubahan menjadi yang lebih baik.
Kita hanya melaksanakan apa yang sudah menjadi kebiasaan, padahal kebiasaan itu bisa saja tidak kita praktekan, hanya kitalah yang tahu itu baik atau buruk untuk dilakukan tapi tetap saja kita memilih untuk melakukan sekali pun dalam sehari-hari sulit untuk mencari makan untuk berpesta dan melupakan keadaan.
Semangat Perubahan Diri
Terlepas dari gemuruh letupan pesta tahun baru itu sendiri dengaan segala polemik mengenai perayaannya, ada baiknya untuk kita merenung sejenak, menyembunyikan diri kita di antara pesta pora perayaan yang dapat menciptakan kesenjangan, kebohongan dan pelarian dari segala macam masalah yang saat ini kita hadapi.
Siapa diri kita sekarang tidak penting, yang penting kita mau menjadi siapa dengan pribadi yang bagaimana pada tahun baru ini. Siapa orang tua kita tidak penting, yang penting kita mau menjadi anak yang bagaimana. Masa lalu tidak terlalu penting, yang penting hari ini dan esok. Bagaimana orang memandang kita tidak penting, yang penting bagaimana kita memandang orang dan bagaimana kita memandang diri kita sendiri, serta berbagai macam pertanyaan lainnya yang teramat layak untuk kita pertanyakan. Karena siapapun orangnya di tahun yang baru ini pasti ingin mendapatkan apa yang belum didapatkan di tahun ini serta memperbaiki apa yang telah didapatkan di tahun ini.
Seberapa besar kepercayaan orang ditentukan oleh berapa besar kejujuran dan kredibilitas kita. Buah yang bagaimana yang akan kita petik ditentukan oleh bagaimana kita menanam, bagaimana sekarang kita berproses inilah yang akan menentukan hasil akhir dari semuanya. Jangan kita mengharapkan orang lain atau pasangan kita untuk berubah jika kita sendiri belum mau berubah baik itu sikap,kata-kata, pola pikir, egoism, dan sebagainya.
Sukses tidak selalu diukur dengan harta atau popularitas. Sukses juga bertolak ukur dengan “Kesehatan Mental”. Maka buang sikap iri, sombong, serakah, benci, menganggap rendah orang lain, dan lainnya di tahun yang baru ini.
Dalam hidup ada tiga hal yang tidak bisa kembali yaitu waktu. Setiap detik waktu adalah sesuatu yang sangat berharga sekali. Kita memang belum menyadarinya sekarang tetapi percayalah bahwa satu kebaikan akan sangat berharga nanti. Jadi selagi ada waktu dan kesempatan berbuatlah untuk bekal kita nanti.
Lalu yang kedua adalah kenangan, kenangan itu tidak akan pernah kembali namun adakalanya sungguh sulit terlupakan, kenangan itu terkadang bisa berupa penyesalan, terkadang bisa berupa kesedihan, dan terkadang bisa pula merupakan keindahan. Jadi buatlah kenangan yang indah mulai hari ini.
Dan yang ketiga adalah kesempatan, ada nasehat lawas yang sangat terkenal yaitu “kesempatan tidak datang dua kali”, walau terkadang kesempatan itu bisa datang hingga berkali-kali, tapi peluang untuk datangnya kesempatan kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya sangat kecil. So, jika ada peluang yang lebih besar kenapa kita harus gambling demi peluang yang lebih kecil bahkan bisa saja sebenarnya peluang itu memang tidak akan datang sama sekali. Maka mulai dari sekarang mari sama-sama kita manfaatkan sebaik mungkin ketiga hal yang tidak akan bisa kembali itu.
Perubahan memang harus ada tetapi bukan berarti perubahan itu harus mengorbankan apa yang telah kita miliki, tiga hal yang tidak boleh dikorbankan pertama ialah harapan. Harapan adalah energi, energi adalah sebuah kekuatan. Orang yang tidak memiliki harapan disebut orang yang putus asa. Bila seseorang sudah putus asa,maka tidak ada lagi yang bisa menolongnya. Harapan yang memiliki kekuatan yang dahsyat disebut cita cita. Hasrat hati untuk meraih cita citanya membuat orang mampu bertahan untuk hidup dalam kemiskinan dan penderitaan. Kerinduan untuk menjadikan cita cita atau impian,menjadikan seseorang tabah dalam menghadapi segala masalah kehidupan. Karena memiliki keyakinan,bahwa suatu waktu impiannya akan menjadi kenyataan.
Tetapi antara cita cita dan terwujudnya harapan tersebut menjadi kenyataan, terdapat jarak atau rentang waktu,yang terkadang bisa singkat,bisa juga memakan waktu yang panjang. Tergantung seberapa besar hasrat hati dan usaha untuk merealisasikannya.
Tidak ada cita cita yang dapat dicapai dengan berpangku tangan atau bermalas malasan, mustahil mewujudkan sebuah impian ,hanya dengan merenung dan melamun. Untuk segala sesuatu yang ingin dicapai,selalu ada harga yang harus dibayar. Baik dalam bentuk kerja keras, pengorbanan perasaan ,maupun kegagalan kegagalan. Oleh karena itu untuk meraih sebuah cita cita atau impian,maka setiap orang harus siap untuk menerima kegagalan. Karena kegagalan jembatan untuk sampai kepada tujuan yang ingin kita capai.
Kedua adalah keikhlasan. Alkisah ada seorang anak lelaki miskin yang kelaparan dan tidak memiliki uang untuk membeli makanan ataupun minuman. Akhirnya, dia pun nekat mengetuk pintu sebuah rumah untuk meminta makanan. Namun keberaniannya lenyap saat pintu dibuka oleh seorang gadis muda.
"Bolehkah saya meminta segelas air?," pinta anak lelaki itu. Dia urung meminta makanan. Tapi sang gadis tahu bahwa anak ini pasti lapar. Maka, ia membawa segelas besar susu."Berapa harga segelas susu ini?," tanya anak lelaki itu. "Ibu mengajarkan kepada saya untuk jangan meminta bayaran atas perbuatan baik kami," jawab si gadis. “Aku berterima kasih dari hati yang paling dalam," balas anak lelaki itu setelah menghabiskan susu tersebut.

Belasan tahun berlalu. Gadis itu tumbuh menjadi wanita dewasa. Suatu hari dia didiagnosa mempunyai penyakit kronis. Dokter di kota kecilnya angkat tangan. Gadis malang itu pun dibawa ke kota besar di mana terdapat dokter spesialis. Dokter terkenal di rumah sakit itu dipanggil untuk memeriksanya. Saat mendengar nama kota asal wanita itu terbersit pancaran aneh di mata sang dokter. Bergegas ia turun dari kantornya menuju kamar wanita tersebut. Seketika dia mengenali wanita itu.
Setelah melalui perjuangan panjang akhirnya wanita itu berhasil disembuhkan. Menjelang kepulangannya, wanita itu pun menerima amplop berisi tagihan rumah sakit. Sesaat, wajahnya nampak pucat ketakutan karena dia yakin tidak akan mampu membayar. Meski dicicil seumur hidup sekalipun. Tangannya gemetar ia membuka amplop itu. Di pojok atas tagihan itu dia menemukan sebuah catatan: “TELAH DIBAYAR LUNAS DENGAN SEGELAS SUSU” ditandatangani oleh anak lelaki miskin tersebut.
Biarkan keikhlasan ada terus pada diri kita. Karena, pada akhirnya buah kebaikan akan selalu mengikuti kita. We will harvest what we plant.
Hal terakhir yang tidak boleh hilang ialah semangat. Setiap diri kita mampu untuk memotivasi diri dalam menjalankan apa pun pada kegiatan keseharian kita. Motivasi diri inilah yang membuat kita hidup penuh semangat.  Untuk memiliki semangat hidup yang luar biasa miliki tiga hal dalam hidup kita. Tiga hal itu adalah impian, berpikir positif, dan tekad. Antara impian, berpikir positif, dan tekad, sangatlah berkaitan erat satu-sama lainnya.
Yakinlah setiap diri kita memiliki impian, hanya saja setiap diri kita tahu bahwa memiliki impian saja tidak cukup, perlu yang namanya tekad untuk mewujudkannya. Untuk membangun tekad inilah kita perlu berpikir positif. Karena tekad diri kita akan terbangun ketika kita mampu untuk berpikir positif.
Ada tiga langkah sederhana yang perlu kita lakukan sekarang juga. Pertama, bangun kembali impian Anda. Tanyakan kepada diri Anda pertanyaan berikut ini secara berurutan dan jawablah sejujur-jujurnya.
Kedua, berpikir positif setiap bangun tidur, ucapkan puji syukur dengan sepenuh hati  kepada Tuhan dan niatkan diri kita untuk melakukan apa saja dengan penuh semangat dan berpikir positif. Apa pun yang terjadi dalam sehari-hari, pasti ada hikmah positif di balik peristiwa ini. Dan peristiwa ini pasti akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik dan bijaksana.
Ketiga, bertekadlah untuk mewujudkannya. Yang dimaksud tekad di sini adalah melakukan apa yang kita impikan dan apa yang kita niatkan. Untuk mewujudkan impian, kita harus mempunyai tekad untuk mewujudkannya. Itulah sebabnya mulai sekarang setiap kali kita meniatkan sesuatu, khususnya hal yang paling sederhana, lakukanlah. Apa pun kondisinya, lakukan apa yang telah kita niatkan.
Jangan sampai semua hal yang tidak akan kembali nantinya akan anda sesali di hari esok, jangan biarkan juga tekad perubahan kita menjadi sosok yang lebih baik dan sukses mengorbankan hal-hal yang seharusnya tidak perlu kita korbankan..
Bagaimana bila kita mengubah sudut pandang kita di akhir tahun ini, sedikit saja. Tak perlu seratus delapan puluh derajat, cukup bergeser nol koma sekian saja tapi dengan menghasilkan efek yang besar. Untuk melihat beragam peristiwa setahun ini dan memberikan pemaknaan yang berbeda dari yang sudah kita berikan sebelumnya. Renungi dengan baik-baik apa yang seharusnya kita perlu perbaiki dari peristiwa di tahun 2013 ini dan buat rencana untuk tercapainya target yang sudah dicanangkan di tahun 2014.
Sudah seberapa berarti kita di 2013 ini?. Sudah seberapa optimis keyakinan kita pada tahun 2014 nanti?. Apa yang kita pikirkan itu pulalah yang akan kita hadapi dan terima. Mari kita renungi untuk diri kita sendiri lalu kita rayakan semangat perubahan itu.
Pada akhirnya, saya mengucapkan Selamat Tahun Baru 2014 (walaupun telatnya keterlaluan). Semoga kita semua selalu dilimpahi rahmat dan hidayat oleh Allah SWT, serta kesuksesesan selalu menyertai kita semua. Amin ya robal alamin 

0 komentar:

Posting Komentar