Tulisan ini benar-benar terlambat jauh dari momentumnya sendiri, terlambatnya postingan ini sendiri karena saya lupa password blog ini (pelupa merupakan sahabat akrab saya, jadi harap maklum). Angka 2013 di
kalender kita akan segera berganti,
beralih menjadi angka 2014. Peristiwa pergantian “Angka Tahun” ini biasa
disebut dengan perayaan tahun baru, yang identik diisi dengan terompet, kembang
api, hura-hura, dan berbagai macam kebisingan plus kemeriahannya.
Berapa banyak
uang dalam semalam kita kucurkan untuk sebuah perayaan dan kesia-siaan, padahal
saat pesta itu dimulai jutaan mulut yang menganga karena kelaparan. Inilah
kesenangan sesaat yang menjadi budaya dan terus dibudidayakan. Kesenangan
setiap orang bukanlah hak kita untuk membatasi dan juga membiarkan, dan memang
tidak semua orang harus peduli terhadap penderitaan orang-orang yang
termiskinkan karena kesenangan dan kemiskinan juga bukanlah pilihan. Betapa
kita terpedaya oleh kesenangan yang tidak membuat kita senang tapi tetap saja
kita senang untuk melakukan dan menganggap “itulah hidup,” padahal hidup juga
harus kita yang menjalankan sekali pun kehendak Tuhan tidak bisa diabaikan.
Tidak ada
salahnya jika kita ingin larut berbaur dalam perayaan yang datang setahun
sekali ini, dan tidak ada salahnya juga jika kita tidak ikut ambil andil dalam
pesta pora massal tersebut, dan sekali lagi kita bicara soal hak karena pilihan
itu merupakan hak setiap manusia. Mungkin sebagian besar dari mereka yang ikut
merayakan pesta tersebut sebenarnya tidak tahu apa tujuan mereka merayakannya,
tapi kalau mereka ditanya soal rencana mereka di tahun yang baru ini kita yakin
sebagian besar dari mereka akan bisa memberikan segudang rentetan harapan
mereka yang sebenarnya intinya perubahan menjadi yang lebih baik.
Kita hanya
melaksanakan apa yang sudah menjadi kebiasaan, padahal kebiasaan itu bisa saja
tidak kita praktekan, hanya kitalah yang tahu itu baik atau buruk untuk dilakukan
tapi tetap saja kita memilih untuk melakukan sekali pun dalam sehari-hari sulit
untuk mencari makan untuk berpesta dan melupakan keadaan.
Semangat Perubahan Diri
Terlepas dari
gemuruh letupan pesta tahun baru itu sendiri dengaan segala polemik mengenai
perayaannya, ada baiknya untuk kita merenung sejenak, menyembunyikan diri kita
di antara pesta pora perayaan yang dapat menciptakan kesenjangan, kebohongan
dan pelarian dari segala macam masalah yang saat ini kita hadapi.
Siapa diri kita
sekarang tidak penting, yang penting kita mau menjadi siapa dengan pribadi yang
bagaimana pada tahun baru ini. Siapa orang tua kita tidak penting, yang penting
kita mau menjadi anak yang bagaimana. Masa lalu tidak terlalu penting, yang
penting hari ini dan esok. Bagaimana orang memandang kita tidak penting, yang
penting bagaimana kita memandang orang dan bagaimana kita memandang diri kita
sendiri, serta berbagai macam pertanyaan lainnya yang teramat layak untuk kita
pertanyakan. Karena siapapun orangnya di tahun yang baru ini pasti ingin
mendapatkan apa yang belum didapatkan di tahun ini serta memperbaiki apa yang
telah didapatkan di tahun ini.
Seberapa besar
kepercayaan orang ditentukan oleh berapa besar kejujuran dan kredibilitas kita.
Buah yang bagaimana yang akan kita petik ditentukan oleh bagaimana kita
menanam, bagaimana sekarang kita berproses inilah yang akan menentukan hasil
akhir dari semuanya. Jangan kita mengharapkan orang lain atau pasangan kita untuk
berubah jika kita sendiri belum mau berubah baik itu sikap,kata-kata, pola
pikir, egoism, dan sebagainya.
Sukses tidak
selalu diukur dengan harta atau popularitas. Sukses juga bertolak ukur dengan
“Kesehatan Mental”. Maka buang sikap iri, sombong, serakah, benci, menganggap
rendah orang lain, dan lainnya di tahun yang baru ini.
Dalam hidup ada
tiga hal yang tidak bisa kembali yaitu waktu. Setiap detik waktu adalah sesuatu
yang sangat berharga sekali. Kita memang belum menyadarinya sekarang tetapi
percayalah bahwa satu kebaikan akan sangat berharga nanti. Jadi selagi ada
waktu dan kesempatan berbuatlah untuk bekal kita nanti.
Lalu yang kedua
adalah kenangan, kenangan itu tidak akan pernah kembali namun adakalanya
sungguh sulit terlupakan, kenangan itu terkadang bisa berupa penyesalan,
terkadang bisa berupa kesedihan, dan terkadang bisa pula merupakan keindahan.
Jadi buatlah kenangan yang indah mulai hari ini.
Dan yang ketiga
adalah kesempatan, ada nasehat lawas yang sangat terkenal yaitu “kesempatan
tidak datang dua kali”, walau terkadang kesempatan itu bisa datang hingga
berkali-kali, tapi peluang untuk datangnya kesempatan kedua, ketiga, keempat,
dan seterusnya sangat kecil. So, jika
ada peluang yang lebih besar kenapa kita harus gambling demi peluang yang lebih kecil bahkan bisa saja sebenarnya
peluang itu memang tidak akan datang sama sekali. Maka mulai dari sekarang mari
sama-sama kita manfaatkan sebaik mungkin ketiga hal yang tidak akan bisa
kembali itu.
Perubahan memang
harus ada tetapi bukan berarti perubahan itu harus mengorbankan apa yang telah
kita miliki, tiga hal yang tidak boleh dikorbankan pertama ialah harapan. Harapan
adalah energi, energi adalah sebuah kekuatan. Orang yang tidak memiliki harapan
disebut orang yang putus asa. Bila seseorang sudah putus asa,maka tidak ada
lagi yang bisa menolongnya. Harapan yang memiliki kekuatan yang dahsyat disebut
cita cita. Hasrat hati untuk meraih cita citanya membuat orang mampu bertahan
untuk hidup dalam kemiskinan dan penderitaan. Kerinduan untuk menjadikan cita
cita atau impian,menjadikan seseorang tabah dalam menghadapi segala masalah
kehidupan. Karena memiliki keyakinan,bahwa suatu waktu impiannya akan menjadi
kenyataan.
Tetapi antara
cita cita dan terwujudnya harapan tersebut menjadi kenyataan, terdapat jarak
atau rentang waktu,yang terkadang bisa singkat,bisa juga memakan waktu yang
panjang. Tergantung seberapa besar hasrat hati dan usaha untuk
merealisasikannya.
Tidak ada cita
cita yang dapat dicapai dengan berpangku tangan atau bermalas malasan, mustahil
mewujudkan sebuah impian ,hanya dengan merenung dan melamun. Untuk segala
sesuatu yang ingin dicapai,selalu ada harga yang harus dibayar. Baik dalam
bentuk kerja keras, pengorbanan perasaan ,maupun kegagalan kegagalan. Oleh
karena itu untuk meraih sebuah cita cita atau impian,maka setiap orang harus siap
untuk menerima kegagalan. Karena kegagalan jembatan untuk sampai kepada tujuan
yang ingin kita capai.
Kedua adalah
keikhlasan. Alkisah ada seorang anak lelaki miskin yang kelaparan dan tidak
memiliki uang untuk membeli makanan ataupun minuman. Akhirnya, dia pun nekat
mengetuk pintu sebuah rumah untuk meminta makanan. Namun keberaniannya lenyap
saat pintu dibuka oleh seorang gadis muda.
"Bolehkah
saya meminta segelas air?," pinta anak lelaki itu. Dia urung meminta
makanan. Tapi sang gadis tahu bahwa anak ini pasti lapar. Maka, ia membawa
segelas besar susu."Berapa harga segelas susu ini?," tanya anak
lelaki itu. "Ibu mengajarkan kepada saya untuk jangan meminta bayaran atas
perbuatan baik kami," jawab si gadis. “Aku berterima kasih dari hati yang paling
dalam," balas anak lelaki itu setelah menghabiskan susu tersebut.
Belasan tahun
berlalu. Gadis itu tumbuh menjadi wanita dewasa. Suatu hari dia didiagnosa
mempunyai penyakit kronis. Dokter di kota kecilnya angkat tangan. Gadis malang
itu pun dibawa ke kota besar di mana terdapat dokter spesialis. Dokter terkenal
di rumah sakit itu dipanggil untuk memeriksanya. Saat mendengar nama kota asal
wanita itu terbersit pancaran aneh di mata sang dokter. Bergegas ia turun dari
kantornya menuju kamar wanita tersebut. Seketika dia mengenali wanita itu.
Setelah melalui
perjuangan panjang akhirnya wanita itu berhasil disembuhkan. Menjelang
kepulangannya, wanita itu pun menerima amplop berisi tagihan rumah sakit.
Sesaat, wajahnya nampak pucat ketakutan karena dia yakin tidak akan mampu
membayar. Meski dicicil seumur hidup sekalipun. Tangannya gemetar ia membuka
amplop itu. Di pojok atas tagihan itu dia menemukan sebuah catatan: “TELAH DIBAYAR
LUNAS DENGAN SEGELAS SUSU” ditandatangani oleh anak lelaki miskin tersebut.
Biarkan
keikhlasan ada terus pada diri kita. Karena, pada akhirnya buah kebaikan akan
selalu mengikuti kita. We will harvest
what we plant.
Hal terakhir
yang tidak boleh hilang ialah semangat. Setiap diri kita mampu untuk memotivasi
diri dalam menjalankan apa pun pada kegiatan keseharian kita. Motivasi diri
inilah yang membuat kita hidup penuh semangat.
Untuk memiliki semangat hidup yang luar biasa miliki tiga hal dalam
hidup kita. Tiga hal itu adalah impian, berpikir positif, dan tekad. Antara
impian, berpikir positif, dan tekad, sangatlah berkaitan erat satu-sama
lainnya.
Yakinlah setiap
diri kita memiliki impian, hanya saja setiap diri kita tahu bahwa memiliki
impian saja tidak cukup, perlu yang namanya tekad untuk mewujudkannya. Untuk
membangun tekad inilah kita perlu berpikir positif. Karena tekad diri kita akan
terbangun ketika kita mampu untuk berpikir positif.
Ada tiga langkah
sederhana yang perlu kita lakukan sekarang juga. Pertama, bangun kembali impian
Anda. Tanyakan kepada diri Anda pertanyaan berikut ini secara berurutan dan
jawablah sejujur-jujurnya.
Kedua, berpikir
positif setiap bangun tidur, ucapkan puji syukur dengan sepenuh hati kepada Tuhan dan niatkan diri kita untuk
melakukan apa saja dengan penuh semangat dan berpikir positif. Apa pun yang
terjadi dalam sehari-hari, pasti ada hikmah positif di balik peristiwa ini. Dan
peristiwa ini pasti akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik dan
bijaksana.
Ketiga,
bertekadlah untuk mewujudkannya. Yang dimaksud tekad di sini adalah melakukan
apa yang kita impikan dan apa yang kita niatkan. Untuk mewujudkan impian, kita
harus mempunyai tekad untuk mewujudkannya. Itulah sebabnya mulai sekarang setiap
kali kita meniatkan sesuatu, khususnya hal yang paling sederhana, lakukanlah.
Apa pun kondisinya, lakukan apa yang telah kita niatkan.
Jangan sampai
semua hal yang tidak akan kembali nantinya akan anda sesali di hari esok,
jangan biarkan juga tekad perubahan kita menjadi sosok yang lebih baik dan
sukses mengorbankan hal-hal yang seharusnya tidak perlu kita korbankan..
Bagaimana bila
kita mengubah sudut pandang kita di akhir tahun ini, sedikit saja. Tak perlu
seratus delapan puluh derajat, cukup bergeser nol koma sekian saja tapi dengan menghasilkan
efek yang besar. Untuk melihat beragam peristiwa setahun ini dan memberikan
pemaknaan yang berbeda dari yang sudah kita berikan sebelumnya. Renungi dengan
baik-baik apa yang seharusnya kita perlu perbaiki dari peristiwa di tahun 2013
ini dan buat rencana untuk tercapainya target yang sudah dicanangkan di tahun
2014.
Sudah seberapa
berarti kita di 2013 ini?. Sudah seberapa optimis keyakinan kita pada tahun 2014
nanti?. Apa yang kita pikirkan itu pulalah yang akan kita hadapi dan terima.
Mari kita renungi untuk diri kita sendiri lalu kita rayakan semangat perubahan
itu.
Pada akhirnya, saya mengucapkan Selamat Tahun Baru 2014 (walaupun telatnya keterlaluan). Semoga kita semua selalu dilimpahi rahmat
dan hidayat oleh Allah SWT, serta kesuksesesan selalu menyertai kita semua. Amin ya robal alamin


0 komentar:
Posting Komentar